Konseptualisasi
Sejarah Sosial, Sartono
Kardirjo
Sejarah
sosial serta konsep yang ditunjukan selama perkembangan historiografi sangat
beraneka ragam. Gerakan sosial pada umumnya dibedakan dari kegiatan kolektif
yang terorganisasikan dalam lembaga yang telah mantap. Strukturnya antara lauin
partai politik, agama, organisasi golongan karya dan lain sebagainya.
Strukturasi masih embrional, jadi masih ada kelewesan dalam arah dan bentuk
pertumbuhannya. Struktur kekuasaanya pun
juga belum berhearki ketat.
Selanjutnya,
sejarah sosial juga mencangkup sejarah demografis. Yaitu pertumbuhan penduduk,
migrasi, urbanisasi dan sebagainya. Erat hubungan nya dengann tema diatas iala
sejarah kota sebagai pusat pemukiman tempat tejadi berbagai kegiatan yang
berupa pelayanan , kemudahan, perdagangan, pemerintahan, pemetasan kesenian,
proses produksi dan sebagainya. Perkembangan kota sebagai akibat urbanisasi hal
ini menjadi tema sejarah sosial.
Sejarah
sosial sudah barang tentu mencakup pula perkembangan golongan-golongan sosial
serta gaya hidup , misalnya sejarah istana sebagai masyarakat yang mempunyai
subkultur tersendiri. Golongan bangsawan, kaum borjunis, elite birokratik,
golongan militer atau kaum aristokrasi pada umumnya. Kecuali termasuk pula
dalam cangkupan sejarah sosial sebagai elite modernseperti kaum inteligensia,
meritokrasi, entrepreneur, kaum profesionalyang semuanya tergolong apa yang
disebut elite strategis.
Perubahan
sosial
Salah
satu tema pokok dari bidang sejarah sosial sudah barang tentu ialah perubahan
sosial, suatu konsep konsep yang sangat luas cakupanya. Sesunguhnya proses
sejarah dalam keseluruhannya apabila dipandang dari perspektif sejarah sosial
merupakan proses perubahan sosial dalam dimensi atau aspeknya. Dipandang
sebagai proses modernisasi , perubahan
sosial mencangkup masalah sebagai berikut
1. Proses
akulturasi
2. Sehubungan
dengan proses aulturasi itu muncul adanya proses seleksi dengan diferensiasi
berdasarkan lokasi sosiohistoris berbagai golongan sosial.
3. Perubahan
dari dari heterogenitas yang inkoheren
ke heteogenitas yang koheren
4. Trasformasi
struktural merupakan proses pokok dari proses modernisasi
5. Transformasi
struktural sepanjang sejarah senantiasa terjadi yaitu proses itegrasi dan
disintegrasi
6. Proses
strukturasi hubungan sosial
7. Perubahan
sosial
Beberapa
Paradigma Perubahan Sosial
1. Evolusionisme
mengambarkan perkembangan masyarakat
2. Perkembangan
yang digambarkan seperti pertumbuhan organis serta mengikuti gerk siklis
3. Perkembangan
diarahkan menuju apa yang menjadi tujuanya
4. Dialektisme
historis meliahat perubahan mengikuti proses dialektis dari jalanya
perkembangan masyarakat.
5. Penyesuaian
diri terhadap perubahan lingkungan
Paradigma yang sanga
luas dan luas pengaruhnya dala studi perubahan sosial ialah teori sistemik.
Teori Modernisasi
Menurut Max Weber
esensi modernisasi terletak pada perubahan dari tradisionalitas. Hal ini
terdapat dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan.
Sejarah Sosial, Kuntowijoyo
Sejarah sosial mempunyai bahan garapan
yang sangat luas dan beranekaragam. Kebanyakan sejarah sosial juga mempunyai
hubungan yang erat dengan sejarah sejarah ekonomi sehingga menjadi semacam sosial-ekonomi.dalam
pengertian sejarah sosial masih banyak lagi yang dapat dikerjakan selain yang
meneliti masyarakat secara total atau global itu. Tema-tema seperti sejarah
sebuah kelas sosial, terutama sejarah kaum buruh. Tema lain yang dapat digarap
oleh sejarah sosial ialah peristiwa-peristiwa sejarah. Tulisan Mousnier tentang
pemberontakan Petani adalahsalah satunya. Dengan pengunakan ilmu sosial,
sejarahwan mempunyai kemampuan menerangkan yang lebih jelas sekalipun terkadang
harus terikat pada modal teoritisnya. Keterkaitan ini dapat mempunyai akibat
pada rekontruksi yang tidak lengkap sebab harus menuruti logika dan seleksi
sebuah model yang eksplisit.
Beberapa contoh model yang dipakai oleh
sejarahwan dalam merekonstruksikan masalalu. Maksud dari tulisan ini ialah
supaya dengan pemakaian model, rekonstruksi masa lalu dapat mempunyai daya
menerangkan yang lebih kuat tanpa adanya penyebarluasan sebagaimana sering
terjadi dalam penulisan ilmu-ilmu sosial yang cenderung lebih cenderung pada
generalisasi. Dari hasil pembacaan sejarah sosial, setidaknya dapat ditemukan
enam model yang masing-masing di bernama (1) model evolusi (2) model lingkaran
sentral (3) model inteval (4) model tingkat perkembangan (5) Model jangka
panjang menengah pendek (6) sistematis.
Sejarah Masyarakat
Ada beberapa yang mengatakan bahwa
sejarah sosial meliputi seluruh lingkup kehidupan dan kebudayaan dalam
masyarakat yang ada dalam zaman pra sejarah sumber sejarah sosial sangat
beraneka warna. Sumber ini meliputi bahan yang bermacam-macam seperti
laporan-laporan resmi, dokumen hukum, surat kabar, pamflet, benda kesenian,
inskripsi-inskripsi karya-karya satra, dan artefak-artefak.
Asal usul
Semenjak Herodotus melaporkan adat
istiadat orangg-orang skyth dan Tacitus yang melukiskan lembaga-lembaga suku
german, para sejarahwan telah melukiskan risalah-risalah yang dapat dikenal
sebagai salah satu varies sejarah sosial. Sehingga abad ke 18, risalah semacam
itu selalu muncul salalu muncul sebagai fragmen-fragmen yang kurang penting
dalam karya umum. Akan tetapi, kemudian bila perhatian besar akan pranata-pranata
masa lalu diciptakan oleh keinginan yang makin bertambah untuk mendapatkan
studi tentang manusia dan masyarakat pada dasar empiris yang kokoh, sejarah
sosial berkembang sebagai aliran yang tersendiri.
Kulturgeschichte sebagai sejarah sosial
Karya-karya perintis Voltaire membuka
perkembangan mazhab Kulturgeschichte, yang meskipun menurut namanya mencurahkan
perhatiannya kepada dekripsi danuraian pola-pola kebudayaan, sangat
memperhatikan tipe-tipe sosial dan lembaga ke masyarakatan.
Bebarengan dengan perkembangan
Kulturgeschichte yang di mulai dengan Voltaire, timbul pula aliran sejarah
sosial yang tidak skrematis. Aliran ini bercirikan tidak adanyaa perhatian
terhadap morfologi dan dinamika sosio kultural. Tujan yang pokok ialah
pengambaran kehidupan dalam masyarakat
Gerakan Bloch- Febvre
Sementara ikatan sejarah sosial dan
ekonomi sedang erat-eratnya, suatu gerakan dicetuskan untuk berusaha
mematahkanya. Gerakan dipimpin oleh march Bloch dan Lucien Febvre yang
merupakan pertemuan tradisi kulturgesichte dan sejarah sosial yang tidak
sitematis. Tujuan gerakan ini cukup ambisius. Dengan keyakinan bahwa pemahaman
konteks sosio kultural menuntut agar ia dipelajari sebagai keseluruhan aliran
berusaha mengubah sejarah sosial menjadi sejarah kemasyarakatan.
Dominasi Sejarah politik
Hampir sejak permulaan
Kulturgeschichtedan sejarah sosial yang tak skematis , para pelaksanaan
nyaharus berjuang melawan dominasi sejarah politik. Menyeluruh dominasi itu
pada abad ke 19 dicerminkan secara mencolok dalam batasan Edward A. Freeman
yang singkat dalam sejarah pada umumnya sebagai ‘’politik masa lampau ‘’
Pokok yang mendasari perbedaan dalam
perhatian yang dicurahkan kepada sejarah politik dan sejarah sosial adalah
perbedaan prestise kedua disiplin itu. Sejarah politik sangat dihargai.
Kecenderungan Masa Kini
a. Rasa
tidak puas
b. Sikap
permusuhan terhadap sosiologi
c. Sikap
permusuhan terhadap ahli sosiologi
Rujuknya
Sejarah dengan Sosiologi
Akan
tetapi pada kedua belah pihak sejak lama ada golongan kecil yang bersemangat,
yang mengingkari perselisihan ini dan menolak sikap permusuhan yang
mendasarinya. Mereka secara tegas menganjurkan kerukunan erat antara sejarah
dan sosiologi.usaha kelompok itu memajukan kerukunan semacam itu menghasilkan
diskusi yang mendalam yang diberi tekana dengan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat peringatan dan program. Usaha-usaha terbaru mendapat dukungan kuat
dari pendapat yang makin berkembang yang menganjurkan kerja sama yang erat antara disiplin sejarah dengan
semua ilmu-ilmu sosial. Demikian pula , mereka mendapat dukungan cukup berarti
dari ahli sosiologi yang belakangan ini mersa khawatir akan arah disiplin meeka
yang tidak menghiraukan sejarah.
Meskipun
rrujuk semacam itu hanya merupakan tidak lebih dari suatu kemungkinan. Ini
merupakan kemajuan. Sebab ada konsep-konsep sosiologi yang lebih sederhana yang
diterima diantara para sarjana pada umumnya.
Sejarah
Sosiologis
Hanya
sedikit ahli sejarah sosial yang melangkah lebih jauh dari pekerjaan tambal
sulam ini, pemakaian teori sosiologi secara ad hac. Yang sedikit itu yang
mngunakan teorisejarah secara ekstensif maupun sistematis telah berhasil
menciptakan sejarah sosiologis yang asli. Contoh dari karya mereka antara lain
karya Elinor G. Barber, The Bourgeoisie
in Eighteeth Century France 1955. Yang memperagakan kemungkinan sepenuhnya dari
pendekatan ini. Dengan memanfaatkan
konsep yang diambil dari teori struktural fungsiona, studi ini perintis ini
dengan terampil menganalisis perubahan kedudukan lapisan menengah masyarakat
prancis selama puluhan tahun sebelum revolusi 1789.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar