Kamis, 04 Januari 2018

Buku : Sejarah Sosial: Konseptualisasi, Model dan tantanganya



Konseptualisasi
Sejarah Sosial, Sartono Kardirjo
Sejarah sosial serta konsep yang ditunjukan selama perkembangan historiografi sangat beraneka ragam. Gerakan sosial pada umumnya dibedakan dari kegiatan kolektif yang terorganisasikan dalam lembaga yang telah mantap. Strukturnya antara lauin partai politik, agama, organisasi golongan karya dan lain sebagainya. Strukturasi masih embrional, jadi masih ada kelewesan dalam arah dan bentuk pertumbuhannya. Struktur kekuasaanya pun  juga belum berhearki ketat.
Selanjutnya, sejarah sosial juga mencangkup sejarah demografis. Yaitu pertumbuhan penduduk, migrasi, urbanisasi dan sebagainya. Erat hubungan nya dengann tema diatas iala sejarah kota sebagai pusat pemukiman tempat tejadi berbagai kegiatan yang berupa pelayanan , kemudahan, perdagangan, pemerintahan, pemetasan kesenian, proses produksi dan sebagainya. Perkembangan kota sebagai akibat urbanisasi hal ini menjadi tema sejarah sosial.
Sejarah sosial sudah barang tentu mencakup pula perkembangan golongan-golongan sosial serta gaya hidup , misalnya sejarah istana sebagai masyarakat yang mempunyai subkultur tersendiri. Golongan bangsawan, kaum borjunis, elite birokratik, golongan militer atau kaum aristokrasi pada umumnya. Kecuali termasuk pula dalam cangkupan sejarah sosial sebagai elite modernseperti kaum inteligensia, meritokrasi, entrepreneur, kaum profesionalyang semuanya tergolong apa yang disebut elite strategis.
Perubahan sosial
Salah satu tema pokok dari bidang sejarah sosial sudah barang tentu ialah perubahan sosial, suatu konsep konsep yang sangat luas cakupanya. Sesunguhnya proses sejarah dalam keseluruhannya apabila dipandang dari perspektif sejarah sosial merupakan proses perubahan sosial dalam dimensi atau aspeknya. Dipandang sebagai proses  modernisasi , perubahan sosial mencangkup masalah sebagai berikut
1.      Proses akulturasi
2.      Sehubungan dengan proses aulturasi itu muncul adanya proses seleksi dengan diferensiasi berdasarkan lokasi sosiohistoris berbagai golongan sosial.
3.      Perubahan dari  dari heterogenitas yang inkoheren ke heteogenitas yang koheren
4.      Trasformasi struktural merupakan proses pokok dari proses modernisasi
5.      Transformasi struktural sepanjang sejarah senantiasa terjadi yaitu proses itegrasi dan disintegrasi
6.      Proses strukturasi hubungan sosial
7.      Perubahan sosial

Beberapa Paradigma Perubahan Sosial
1.      Evolusionisme mengambarkan perkembangan masyarakat
2.      Perkembangan yang digambarkan seperti pertumbuhan organis serta mengikuti gerk siklis
3.      Perkembangan diarahkan menuju apa yang menjadi tujuanya
4.      Dialektisme historis meliahat perubahan mengikuti proses dialektis dari jalanya perkembangan masyarakat.
5.      Penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan
Paradigma yang sanga luas dan luas pengaruhnya dala studi perubahan sosial ialah teori sistemik.
Teori Modernisasi
Menurut Max Weber esensi modernisasi terletak pada perubahan dari tradisionalitas. Hal ini terdapat dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan.

 Sejarah Sosial, Kuntowijoyo
Sejarah sosial mempunyai bahan garapan yang sangat luas dan beranekaragam. Kebanyakan sejarah sosial juga mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah sejarah ekonomi sehingga menjadi semacam sosial-ekonomi.dalam pengertian sejarah sosial masih banyak lagi yang dapat dikerjakan selain yang meneliti masyarakat secara total atau global itu. Tema-tema seperti sejarah sebuah kelas sosial, terutama sejarah kaum buruh. Tema lain yang dapat digarap oleh sejarah sosial ialah peristiwa-peristiwa sejarah. Tulisan Mousnier tentang pemberontakan Petani adalahsalah satunya. Dengan pengunakan ilmu sosial, sejarahwan mempunyai kemampuan menerangkan yang lebih jelas sekalipun terkadang harus terikat pada modal teoritisnya. Keterkaitan ini dapat mempunyai akibat pada rekontruksi yang tidak lengkap sebab harus menuruti logika dan seleksi sebuah model yang eksplisit.
Beberapa contoh model yang dipakai oleh sejarahwan dalam merekonstruksikan masalalu. Maksud dari tulisan ini ialah supaya dengan pemakaian model, rekonstruksi masa lalu dapat mempunyai daya menerangkan yang lebih kuat tanpa adanya penyebarluasan sebagaimana sering terjadi dalam penulisan ilmu-ilmu sosial yang cenderung lebih cenderung pada generalisasi. Dari hasil pembacaan sejarah sosial, setidaknya dapat ditemukan enam model yang masing-masing di bernama (1) model evolusi (2) model lingkaran sentral (3) model inteval (4) model tingkat perkembangan (5) Model jangka panjang menengah pendek (6) sistematis.
Sejarah Masyarakat
Ada beberapa yang mengatakan bahwa sejarah sosial meliputi seluruh lingkup kehidupan dan kebudayaan dalam masyarakat yang ada dalam zaman pra sejarah sumber sejarah sosial sangat beraneka warna. Sumber ini meliputi bahan yang bermacam-macam seperti laporan-laporan resmi, dokumen hukum, surat kabar, pamflet, benda kesenian, inskripsi-inskripsi karya-karya satra, dan artefak-artefak.
Asal usul
Semenjak Herodotus melaporkan adat istiadat orangg-orang skyth dan Tacitus yang melukiskan lembaga-lembaga suku german, para sejarahwan telah melukiskan risalah-risalah yang dapat dikenal sebagai salah satu varies sejarah sosial. Sehingga abad ke 18, risalah semacam itu selalu muncul salalu muncul sebagai fragmen-fragmen yang kurang penting dalam karya umum. Akan tetapi, kemudian bila perhatian besar akan pranata-pranata masa lalu diciptakan oleh keinginan yang makin bertambah untuk mendapatkan studi tentang manusia dan masyarakat pada dasar empiris yang kokoh, sejarah sosial berkembang sebagai aliran yang tersendiri.
Kulturgeschichte sebagai sejarah sosial
Karya-karya perintis Voltaire membuka perkembangan mazhab Kulturgeschichte, yang meskipun menurut namanya mencurahkan perhatiannya kepada dekripsi danuraian pola-pola kebudayaan, sangat memperhatikan tipe-tipe sosial dan lembaga ke masyarakatan.
Bebarengan dengan perkembangan Kulturgeschichte yang di mulai dengan Voltaire, timbul pula aliran sejarah sosial yang tidak skrematis. Aliran ini bercirikan tidak adanyaa perhatian terhadap morfologi dan dinamika sosio kultural. Tujan yang pokok ialah pengambaran kehidupan dalam masyarakat
Gerakan Bloch- Febvre
Sementara ikatan sejarah sosial dan ekonomi sedang erat-eratnya, suatu gerakan dicetuskan untuk berusaha mematahkanya. Gerakan dipimpin oleh march Bloch dan Lucien Febvre yang merupakan pertemuan tradisi kulturgesichte dan sejarah sosial yang tidak sitematis. Tujuan gerakan ini cukup ambisius. Dengan keyakinan bahwa pemahaman konteks sosio kultural menuntut agar ia dipelajari sebagai keseluruhan aliran berusaha mengubah sejarah sosial menjadi sejarah kemasyarakatan.
Dominasi Sejarah politik
Hampir sejak permulaan Kulturgeschichtedan sejarah sosial yang tak skematis , para pelaksanaan nyaharus berjuang melawan dominasi sejarah politik. Menyeluruh dominasi itu pada abad ke 19 dicerminkan secara mencolok dalam batasan Edward A. Freeman yang singkat dalam sejarah pada umumnya sebagai ‘’politik masa lampau ‘’
Pokok yang mendasari perbedaan dalam perhatian yang dicurahkan kepada sejarah politik dan sejarah sosial adalah perbedaan prestise kedua disiplin itu. Sejarah politik sangat dihargai.
Kecenderungan Masa Kini
a.       Rasa tidak puas
b.      Sikap permusuhan terhadap sosiologi
c.       Sikap permusuhan terhadap ahli sosiologi
Rujuknya Sejarah dengan Sosiologi
Akan tetapi pada kedua belah pihak sejak lama ada golongan kecil yang bersemangat, yang mengingkari perselisihan ini dan menolak sikap permusuhan yang mendasarinya. Mereka secara tegas menganjurkan kerukunan erat antara sejarah dan sosiologi.usaha kelompok itu memajukan kerukunan semacam itu menghasilkan diskusi yang mendalam yang diberi tekana dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat peringatan dan program. Usaha-usaha terbaru mendapat dukungan kuat dari pendapat yang makin berkembang yang menganjurkan kerja sama  yang erat antara disiplin sejarah dengan semua ilmu-ilmu sosial. Demikian pula , mereka mendapat dukungan cukup berarti dari ahli sosiologi yang belakangan ini mersa khawatir akan arah disiplin meeka yang tidak menghiraukan sejarah.
Meskipun rrujuk semacam itu hanya merupakan tidak lebih dari suatu kemungkinan. Ini merupakan kemajuan. Sebab ada konsep-konsep sosiologi yang lebih sederhana yang diterima diantara para sarjana pada umumnya.
Sejarah Sosiologis
Hanya sedikit ahli sejarah sosial yang melangkah lebih jauh dari pekerjaan tambal sulam ini, pemakaian teori sosiologi secara ad hac. Yang sedikit itu yang mngunakan teorisejarah secara ekstensif maupun sistematis telah berhasil menciptakan sejarah sosiologis yang asli. Contoh dari karya mereka antara lain karya Elinor G. Barber,  The Bourgeoisie in Eighteeth Century France 1955. Yang memperagakan kemungkinan sepenuhnya dari pendekatan ini.  Dengan memanfaatkan konsep yang diambil dari teori struktural fungsiona, studi ini perintis ini dengan terampil menganalisis perubahan kedudukan lapisan menengah masyarakat prancis selama puluhan tahun sebelum revolusi 1789.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar